Kamis, 21 Oktober 2010

Menang Perkara Tanah, Leher Ahad Nyaris Putus

http://www.pos-kupang.com/read/artikel/54191/humbalorata/menang-perkara-tanah-leher-ahad-nyaris-putusSelasa, 19 Oktober 2010 | 08:37 WIB

LEWOLEBA, POS KUPANG. com -- Ahmad Ledo alias Ahad (38) baru saja menerima putusan menang perkara tanah dari Mahkamah Agung (MA), Sabtu (16/10/2010). Keesokannya, Minggu (17/10/2010) malam, pria itu ditemukan tewas dengan leher nyaris putus di depan rumahnya di Lewoleba.

Beberapa saat setelah kejadian menggemparkan itu, Goris Labi Witin (48) menyerahkan diri ke polisi dengan membawa parang yang masih berlumuran darah. Belakangan diketahui bahwa korban dan Goris Witin berebut tanah warisan.

Tanah warisan yang diperebutkan itu milik Maria Peni dan Leo Ledo, keduanya sudah meninggal dunia. Korban yang adalah anak angkat menerima wasiat untuk mewarisi tanah dan rumah yang kini ditempatinya, serta dua petak sawah.

Meski bukan dari garis keturunan Ledo, korban Ahad yang sudah mengabdikan diri kepada Peni dan Ledo selama puluhan tahun, sudah menggunakan nama Ledo sejak jadi anak angkat pasangan Peni-Ledo.

Setelah suami isteri yang tidak dikaruniai anak itu meninggal dunia (2001 dan 2002), tanah dan rumah yang diwariskan kepada Ahad mulai digugat oleh Goris Labi Witin, pihak yang mengaku sebagai yang paling berhak mewarisi tanah, rumah dan petak sawah peninggalan keluarga Ledo. Perkara berlanjut sampai MA dan hari Sabtu, pekan lalu, korban Ahad menerima salinan putusan MA yang memutuskan pihaknya yang menang perkara.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang menyebutkan, pada hari Minggu (17/10/2010) malam, sempat terjadi pertengkaran mulut antara korban Ahad dan Goris Witin. Korban Ahad sempat mengatakan bahwa pihaknya sudah menang perkara di MA dan Goris harus membayar ganti rugi uang satu miliar rupiah. "Saya sudah menang dan kau (Goris Witin, Red) harus bayar denda kepada saya," tutur sumber Pos Kupang menirunkan ucapan korban Ahad.

Diduga Goris marah dan kembali ke rumahnya mengambil parang dan menebas leher korban Ahad. Korban yang tidak memegang apa-apa langsung tewas meregang nyawa di lokasi kejadian, yakni di depan rumahnya di Kelurahan Lewoleba Utara. Korban meninggal dunia akibat luka bacok di leher dan kepala.

Tetangga korban, Andreas Bala, yang ditemui di rumah korban, mengatakan, tanah yang disengketakan antara korban dan pelaku adalah tanah milik Peni-Ledo yang kemudian diwariskan kepada korban. Tanah yang disengketakan itu adalah dua petak sawah dengan luas sekitar 50 x 50 meter2 dan 50 x 75m2. Ditambah tanah dan rumah yang saat ini ditempati korban dan istrinya.

"Tanah itu ada dua dan satunya selama ini masih dikelola oleh Goris. Dan karena sekarang Ahad sudah menang, jadi Goris harus bayar denda kepada Ahad," urai Bala.

Informasi lainnya menyebutkan bahwa sebelum peristiwa naas ini, korban yang adalah PNS di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lembata itu, pada sore hari, sempat membawa surat putusan MA untuk menemui pengacaranya, Stanis Kapo, SH. Setelah itu korban kembali ke rumahnya dan masih sempat minum kopi. Setelah itu pada malam hari dia keluar rumah dan ditemukan telah menjadi mayat di depan rumahnya sendiri. Korban meninggalkan seorang istri yang kini sedang hamil muda.

Sementara itu, usai menghabisi korban, Goris menyerahkan diri kepada salah seorang anggota Polres Lembata yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian. "Dia (Goris) serahkan diri ke saya masih bawa parang yang penuh darah. Semula saya tidak percaya, namun setelah mendengar suara tangisan, saya langsung bawa dia ke Polres karena takut adanya serangan balik," jelas anggota Polres yang tidak ingin namanya dikorankan.

Pada malam kejadian, meski sudah agak larut, warga memadati lokasi kejadian. Di tempat korban dibunuh, terlihat ceceran darah segar yang sudah ditutup dengan kain sarung. Tampak beberapa lilin dinyalakan di tempat itu.

Kapolres Lembata, AKBP Marthin Johannes, S.H, ikut turun meninjau langsung lokasi kejadian bersama Kasat Intelkam, AKP Aduard Leneng dan sejumlah anggotanya. Polisi sempat memasang police line, namun setelah pengambilan data awal oleh polisi, kemudian dibuka, lokasi pembunuhan berada di jalan raya Lewoleba-Wulandoni.

Kapolres Johannes mengatakan, motif pembunuhan tersebut karena masalah tanah. Dia berharap ada saksi-saksi yang dapat melihat langsung peristiwa ini agar polisi tidak terlalu sulit mengungkap kasus ini.

"Memang sudah larut malam, dan sepi. Tetapi karena sempat terdengar perdebatan, sehingga mudah-mudahan nanti ada saksi mata sehingga prosesnya bisa lebih mudah dan cepat selesai, untuk memberikan rasa keadilan bagi masyarakat, dan khususnya keluarga," jelas Johannes. (bb)

1 komentar:

  1. Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag jatim) Berawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA JATIM tepatnya di kab SIDOARJO dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. karena tanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA JATIM dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa cemas dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimiskupun timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 15 Desember 2013 namun di undur tanggal 21Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 2 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten SIDOARJO Prov JAWA TIMUR. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku. Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku.dan untuk hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada : 1. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama juga buat teman-temanku terimakasih semuanya. 2. Terimakasih khususnya Bpk.Drs.DEDE DJUNAEDHY M.SI beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah yang membantu kelulusan saya,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.jadi bagi temen2 yang ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi Direktur pengadaan PNS Drs.DEDE JUNAEDY M.SI,0878 4299 6999.wassalam...

    BalasHapus